BMKG Peringatan Dini Gelombang Tinggi 11 hingga 14 September 2025

Kamis, 11 September 2025 | 10:07:50 WIB
BMKG Peringatan Dini Gelombang Tinggi 11 hingga 14 September 2025

JAKARTA - Peringatan dini kembali disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi laut Indonesia pada pertengahan September 2025. Dalam keterangannya, BMKG memprediksi adanya potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter di sejumlah perairan pada periode Kamis, 11 September 2025 hingga Minggu, 14 September 2025. Situasi ini dinilai berisiko terhadap aktivitas pelayaran dan memerlukan kewaspadaan dari para nelayan maupun operator kapal.

Pemicu Utama: Bibit Siklon Tropis

Berdasarkan pantauan BMKG, peningkatan gelombang laut tidak lepas dari terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia barat Mentawai. Keberadaan sistem ini memicu kecepatan angin yang cukup signifikan, terutama di wilayah Samudra Hindia barat Mentawai dan perairan Bengkulu.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6-17 knot,” tulis BMKG melalui unggahan Instagram resminya.
“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin cenderung dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 18-37 knot.”

Angin yang kuat ini turut meningkatkan tinggi gelombang di berbagai kawasan laut. Dampaknya dirasakan terutama bagi transportasi laut yang melibatkan kapal nelayan, tongkang, maupun feri.

Risiko Bagi Pelayaran

BMKG menegaskan bahwa gelombang laut dengan ketinggian tertentu dapat berbahaya bagi keselamatan pelayaran. Gelombang setinggi 1,25 meter dengan kecepatan angin sekitar 15 knot sudah berisiko bagi kapal nelayan kecil. Sementara itu, kapal tongkang dinilai rentan jika menghadapi gelombang setinggi 1,5 meter dengan angin 16 knot.

Risiko semakin tinggi apabila angin mencapai kecepatan 21 knot dan gelombang menembus 2,5 meter. Dalam kondisi seperti ini, kapal feri sekalipun dapat terancam. Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar pelaku pelayaran selalu memperhatikan prakiraan cuaca sebelum berangkat.

Daftar Wilayah dengan Potensi Gelombang

BMKG merinci sejumlah wilayah laut yang akan terdampak. Potensi gelombang dibagi dalam dua kategori, yakni setinggi 1,25–2,5 meter dan 2,5–4 meter.

Potensi gelombang 1,25–2,5 meter:

Samudra Hindia selatan NTT

Samudra Hindia selatan Banten

Selat Malaka bagian utara

Laut Jawa bagian timur

Selat Makassar bagian selatan

Laut Bali

Laut Sumbawa

Laut Arafuru bagian barat, tengah, dan timur

Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua

Laut Banda

Selat Karimata bagian utara dan selatan

Laut Jawa bagian barat

Laut Maluku

Laut Seram

Potensi gelombang 2,5–4 meter:

Samudra Hindia barat Nias

Samudra Hindia barat Aceh

Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai

Samudra Hindia barat Bengkulu

Samudra Hindia selatan Jawa Barat

Samudra Hindia selatan Jawa Tengah

Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta

Samudra Hindia selatan Jawa Timur

Samudra Hindia selatan Bali

Samudra Hindia selatan NTB

Daftar tersebut memperlihatkan bahwa kawasan Samudra Hindia mendominasi potensi gelombang tinggi, baik di bagian barat maupun selatan pulau-pulau besar di Indonesia.

Antisipasi dan Imbauan

Gelombang tinggi yang dipicu faktor alam memang tidak dapat dihindari, namun dampaknya bisa diminimalisasi melalui kesiapsiagaan. BMKG menekankan pentingnya memeriksa informasi cuaca maritim sebelum melaut. Nelayan, pelaku usaha perikanan, hingga penyedia jasa pelayaran disarankan untuk tidak memaksakan keberangkatan ketika kondisi gelombang tidak mendukung.

Selain itu, masyarakat pesisir juga diingatkan agar waspada terhadap potensi dampak tidak langsung, misalnya pasang surut ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas harian.

Konsistensi BMKG dalam Memberikan Informasi

Peringatan dini seperti ini merupakan bagian dari upaya BMKG dalam melindungi keselamatan masyarakat. Informasi disebarkan melalui berbagai saluran resmi, termasuk media sosial, laman web, serta aplikasi cuaca.

Dengan adanya perkembangan teknologi, BMKG mampu melakukan pemantauan atmosfer dan lautan secara real time. Hal ini memungkinkan publik mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat terkait kondisi maritim.

Gelombang tinggi pada 11–14 September 2025 diprediksi terjadi di sejumlah wilayah laut Indonesia dengan variasi ketinggian 1,25–2,5 meter hingga 2,5–4 meter. Pemicunya adalah bibit siklon tropis yang meningkatkan kecepatan angin di Samudra Hindia barat Mentawai. Situasi ini berpotensi menimbulkan bahaya bagi pelayaran, baik kapal nelayan kecil, tongkang, maupun feri.

BMKG mengimbau seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas laut agar memperhatikan peringatan dini ini. Kewaspadaan dan kesiapan merupakan kunci utama untuk menjaga keselamatan di tengah kondisi alam yang tidak menentu.

Terkini

Liburan Seru Berenang Bersama Hiu Karimunjawa

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:27 WIB

Rekomendasi 3 Coto Makassar Terlezat di Surabaya

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:26 WIB

Update Harga Sembako Jogja 11 September 2025 Terbaru

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:22 WIB

Langkah Mudah Cek Bansos BPNT 2025 Online

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:21 WIB