Harga TBS Sawit Sumut Naik Signifikan Pertengahan September 2025

Harga TBS Sawit Sumut Naik Signifikan Pertengahan September 2025
Harga TBS Sawit Sumut Naik Signifikan Pertengahan September 2025

JAKARTA - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali menunjukkan pergerakan positif pada pertengahan September 2025. Tim Penetapan Harga TBS Sumut menetapkan harga periode 10–16 September 2025 dengan kenaikan signifikan untuk sawit usia 10–20 tahun, yaitu sebesar Rp 40,06 per kilogram, menjadi Rp 3.654,16 per kg. Kenaikan ini menjadi kabar gembira bagi para petani sawit yang selama beberapa minggu terakhir menantikan perkembangan harga TBS di pasar lokal.

Tidak hanya harga TBS yang mengalami kenaikan, produk turunan sawit juga tercatat stabil dengan harga yang kompetitif. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ditetapkan pada level Rp 14.518,53 per kg, sedangkan inti sawit atau kernel berada di harga Rp 13.700,81 per kg dengan indeks K sebesar 92,92%. Penetapan harga produk turunan ini penting untuk menjaga keseimbangan pasar dan memberi gambaran keuntungan bagi para pelaku usaha pengolahan sawit.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut, harga TBS di Sumut bervariasi sesuai usia tanaman. Untuk sawit muda, usia 3 tahun, harga ditetapkan Rp 2.828,08 per kg. Sedangkan untuk sawit berumur 4 tahun, harganya mencapai Rp 3.098,44 per kg. Sawit usia 5 hingga 9 tahun juga mengalami kenaikan harga bertahap: 5 tahun Rp 3.287,03 per kg, 6 tahun Rp 3.380,32 per kg, 7 tahun Rp 3.409,11 per kg, 8 tahun Rp 3.501,79 per kg, dan 9 tahun Rp 3.566,47 per kg.

Baca Juga

PLN Tawarkan Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik

Sawit usia produktif, yakni 10–20 tahun, mengalami kenaikan paling signifikan menjadi Rp 3.654,16 per kg. Sementara itu, untuk tanaman yang lebih tua, harga bervariasi, tergantung umur masing-masing. Sawit usia 21 tahun dibanderol Rp 3.647,27 per kg, 22 tahun Rp 3.600,05 per kg, 23 tahun Rp 3.364,97 per kg, 24 tahun Rp 3.448,95 per kg, dan 25 tahun Rp 3.345,08 per kg. Fluktuasi harga ini mencerminkan produktivitas masing-masing kelompok umur tanaman sawit serta kondisi pasar yang terus berubah.

Kenaikan harga TBS ini dinilai sebagai respons terhadap permintaan pasar yang meningkat dan dinamika harga CPO di tingkat global. Peningkatan harga CPO sering kali berimbas langsung pada harga TBS lokal, karena kedua komoditas ini saling terkait. Dengan harga TBS yang naik, para petani sawit di Sumut memiliki peluang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan mereka, terutama bagi yang mengelola sawit usia produktif antara 10 hingga 20 tahun.

Bagi petani, mengetahui harga TBS terkini menjadi acuan penting dalam perencanaan panen dan strategi penjualan. Kenaikan harga ini juga memberi semangat bagi petani sawit untuk lebih meningkatkan produktivitas dan kualitas tandan buah yang dihasilkan. Peningkatan produktivitas dan kualitas buah sawit menjadi faktor penentu dalam menjaga kestabilan ekonomi di sektor perkebunan sawit, yang menjadi salah satu sektor andalan di Sumatera Utara.

Selain itu, harga TBS yang stabil dan meningkat berperan penting dalam mendukung industri hilir sawit, termasuk pengolahan CPO dan kernel. Peningkatan pendapatan petani akan mendorong keberlanjutan rantai pasok sawit, menjaga ketersediaan bahan baku bagi pabrik pengolahan, dan secara tidak langsung membantu pertumbuhan ekonomi daerah.

Petani juga dianjurkan untuk selalu memantau harga TBS terbaru dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut, sehingga dapat mengambil keputusan terbaik terkait waktu panen dan penjualan. Dengan informasi harga yang transparan, diharapkan petani dapat memaksimalkan keuntungan serta mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi pasar yang tajam.

Kenaikan harga TBS pertengahan September 2025 ini menunjukkan bahwa pasar sawit di Sumut tetap dinamis dan memiliki potensi pertumbuhan yang positif. Hal ini menjadi indikasi bagi pemerintah dan pelaku industri untuk terus mendukung pengembangan perkebunan sawit melalui berbagai program peningkatan kualitas dan produktivitas, termasuk pelatihan bagi petani, peremajaan tanaman, dan adopsi teknologi pertanian modern.

Dengan kondisi harga TBS yang membaik, diharapkan sektor perkebunan sawit Sumut tetap menjadi penopang ekonomi lokal dan nasional. Harga yang kompetitif juga membuka peluang investasi lebih luas di industri sawit, mulai dari sektor hulu hingga hilir. Stabilitas harga TBS juga diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan dan energi, mengingat minyak sawit merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia.

Kenaikan harga TBS ini sekaligus memberikan optimisme bagi para petani sawit menjelang akhir tahun. Para petani diharapkan mampu memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan, sekaligus menjaga kualitas buah sawit agar tetap memenuhi standar pasar domestik maupun internasional.

Secara keseluruhan, keputusan Tim Penetapan Harga TBS Sumut periode 10–16 September 2025 menunjukkan upaya pemerintah dan pihak terkait untuk menjaga stabilitas harga komoditas penting ini, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang mengandalkan sawit sebagai sumber penghidupan. Dengan pengelolaan yang baik, harga TBS yang terus menyesuaikan dengan kondisi pasar akan mampu mendukung keberlanjutan sektor perkebunan sawit di Sumatera Utara.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Produksi Kopi Kuningan Naik, Arabika dan Robusta Laris Manis

Produksi Kopi Kuningan Naik, Arabika dan Robusta Laris Manis

Petani Tembakau Lumajang Terpaksa Panen Dini Akibat Kemarau Basah

Petani Tembakau Lumajang Terpaksa Panen Dini Akibat Kemarau Basah

Rekomendasi 5 Pilihan Rumah Murah di Lumajang

Rekomendasi 5 Pilihan Rumah Murah di Lumajang

5 Pilihan Rumah Murah Karawang Harga Mulai Rp100 Juta

5 Pilihan Rumah Murah Karawang Harga Mulai Rp100 Juta

10 Pilihan Hotel dan Homestay Lombok Dekat Mandalika

10 Pilihan Hotel dan Homestay Lombok Dekat Mandalika