
JAKARTA - Percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bukan hanya sekadar ambisi pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara.
Bagi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), momentum ini menjadi peluang strategis untuk memperluas portofolio proyek sekaligus meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, menjelaskan bahwa perseroan memiliki rekam jejak panjang dalam mengelola proyek strategis nasional. Hal ini membuat ADHI optimistis dapat berperan aktif dalam percepatan pembangunan IKN, sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 79/2025.
Baca Juga
Aturan tersebut menetapkan target ambisius, termasuk pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan seluas 800–850 hektare, penyelesaian 20 persen gedung perkantoran, 50 persen hunian layak, serta pemindahan 1.700–4.100 Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN.
“Perseroan optimistis dapat berkontribusi aktif sekaligus meningkatkan pendapatan. Beberapa paket berjalan yang akan selesai tahun ini yaitu Istana Wakil Presiden, Masjid Negara IKN, dan ruang terbuka hijau,” kata Rozi.
Lebih lanjut, ADHI tengah memetakan peluang tambahan proyek baru di IKN seiring percepatan pembangunan yang ditargetkan pemerintah. Perseroan siap mendukung agenda pemerintah, baik dari sisi infrastruktur dasar maupun proyek-proyek tematik.
Dengan pengalaman yang luas di proyek strategis, ADHI menempatkan diri sebagai salah satu pemain kunci dalam pembangunan hunian ASN, transportasi, dan fasilitas penunjang lainnya. Rozi menekankan bahwa perseroan terus mengkaji peluang untuk memperoleh tambahan proyek sejalan dengan arahan Perpres 79/2025. “Pada prinsipnya perseroan juga siap mendukung agenda pemerintah terkait percepatan IKN,” ujarnya.
Para analis menilai kepastian regulasi ini berpotensi mendorong sentimen positif di pasar bagi BUMN Karya, termasuk ADHI. Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menuturkan bahwa percepatan pembangunan IKN dapat menguntungkan kontraktor yang memiliki posisi strategis, meski isu terkait arus kas tetap menjadi tantangan. Dukungan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) atau skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tetap dianggap krusial untuk menjaga keberlanjutan proyek.
Selain ADHI, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) disebut-sebut sebagai salah satu penerima manfaat besar dari percepatan IKN. Berdasarkan laporan PTPP, total nilai proyek berjalan di IKN Nusantara mencapai Rp5,96 triliun per Juli 2025. Proyek utama yang tengah dikerjakan meliputi pembangunan Airside VVIP IKN senilai Rp2,18 triliun, Jalan Tol IKN Seksi 1B sebesar Rp1,52 triliun, serta pembangunan Gedung PUPR Wing 2 senilai Rp815,56 miliar.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) juga diuntungkan, terutama karena memiliki keunggulan di sektor pembangunan gedung dan konektivitas. Sementara itu, ADHI memiliki peluang besar untuk berperan dalam pembangunan hunian ASN dan transportasi. Sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dan beberapa kontraktor swasta lain diperkirakan memiliki keterlibatan yang lebih terbatas.
Dampak Perpres No. 79/2025 terhadap sektor konstruksi dinilai signifikan oleh analis pasar. Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan regulasi ini menjadi tulang punggung peningkatan kinerja kontrak baru. Kepastian politik dan hukum terkait status IKN memberi investor rasa aman untuk menanamkan modal dalam pembangunan infrastruktur kawasan baru. “Hal tersebut menjadi modal kuat untuk mendorong investasi, terutama dalam pembangunan infrastruktur di kawasan IKN,” ucapnya.
Seiring dengan itu, ADHI melihat percepatan IKN sebagai momentum untuk memperkuat posisi keuangannya. Proyek-proyek strategis seperti Istana Wakil Presiden dan Masjid Negara IKN diharapkan tidak hanya menambah portofolio kontrak berjalan, tetapi juga mendongkrak pendapatan jangka menengah hingga panjang. Adhi Karya optimistis bahwa keterlibatan dalam pembangunan IKN akan meningkatkan kredibilitas perseroan sebagai pemain utama proyek infrastruktur nasional.
Selain peluang finansial, proyek IKN juga membuka jalan bagi ADHI untuk menerapkan praktik terbaik dalam pembangunan berkelanjutan dan infrastruktur modern. Dengan memanfaatkan pengalaman sebelumnya di berbagai proyek strategis nasional, perusahaan dapat memperkuat efisiensi operasional dan inovasi konstruksi.
Melalui strategi yang matang dan pemetaan peluang yang terus diperbarui, ADHI berupaya memaksimalkan perannya dalam transformasi kawasan IKN. Seiring waktu, percepatan pembangunan ini diprediksi menjadi dorongan signifikan bagi pertumbuhan BUMN Karya secara keseluruhan, sekaligus memperluas jaringan proyek strategis yang dapat diikuti perusahaan di masa depan.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Sriwijaya Capital Arsjad Rasjid Gandeng Investor Global Asia Tenggara
- Jumat, 03 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Harga Bitcoin Tembus Seratus Dua Puluh Ribu Siap Pecahkan Rekor
- 03 Oktober 2025
2.
3.
Indonesia Masuk Lima Besar Negara Pencapaian SDGs Cepat
- 03 Oktober 2025
4.
Chandra Asri Raih Peringkat idAA- Pefindo dengan Prospek Stabil
- 03 Oktober 2025
5.
Indonesia Siap Jadi Pusat Aset Kripto Terpercaya Asia Tenggara
- 03 Oktober 2025